Hacking merupakan kegiatan yang cenderung memiliki konotasi kriminal. Oleh karena itu, banyak pelaku di balik aktivitas ini, yang dikenal sebagai hacker, lebih memilih untuk menjaga anonimitas mereka guna melindungi diri dari risiko penegakan hukum.
Meskipun demikian, tidak semua hacker tetap anonim hingga saat ini. Beberapa di antaranya telah teridentifikasi selama bertahun-tahun dan menjadi tokoh-tokoh hacker yang terkenal di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa contoh hacker terkenal:
1. Kevin Mitnick
Kevin Mitnick dianggap sebagai "Penjahat komputer paling dicari dalam sejarah Amerika Serikat" oleh Departemen Kehakiman AS. Kisah hidupnya bahkan menjadi dasar untuk film "Track Down". Ia sering dijuluki sebagai salah satu hacker terbaik sepanjang masa.
Pada tahun 1982, Kevin Mitnick berhasil meretas Komando Pertahanan Amerika Utara (NORAD), pencapaian yang menginspirasi film "War Games" pada tahun 1983.
Pada tahun 1989, ia meretas jaringan Digital Equipment Corporation (DEC) dan mencuri salinan perangkat lunak mereka. Akibatnya, ia ditangkap dan dipenjara selama satu tahun karena kejahatan tersebut.
Setelah dibebaskan dengan pengawasan selama tiga tahun, Kevin Mitnick melarikan diri menjelang akhir masa pembebasannya.
Ia kembali melakukan serangkaian peretasan selama dua setengah tahun yang melibatkan pelanggaran sistem peringatan pertahanan nasional dan pencurian rahasia perusahaan. Akhirnya, ia ditangkap kembali dan dihukum dengan hukuman penjara selama lima tahun.
Setelah bebas, Kevin Mitnick menjadi konsultan keamanan komputer dan pembicara publik. Saat ini, ia menjalankan Mitnick Security Consulting, LLC.
2. Albert Gonzales
Albert Gonzales memulai karir hacking-nya sebagai pemimpin kelompok peretas bernama ShadowCrew. Selain mencuri dan menjual nomor kartu kredit, ShadowCrew juga terlibat dalam pembuatan paspor palsu, kartu asuransi kesehatan, dan akta kelahiran untuk kejahatan pencurian identitas.
Pada usia 22 tahun, ia ditangkap di New York karena terlibat dalam penipuan kartu debit yang melibatkan pencurian data dari jutaan rekening kartu. Untuk menghindari hukuman yang lebih berat, Albert Gonzales setuju menjadi informan untuk Secret Service, yang pada akhirnya membantu penangkapan puluhan anggota ShadowCrew.
Atas perbuatannya, Albert dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun dan dijadwalkan untuk dibebaskan pada tahun 2025.
3. Kevin Poulsen
Kevin Poulsen, yang dikenal dengan nama "Dark Dante", pernah meretas saluran telepon sebuah stasiun radio dan memenangkan kontes dengan hadiah Porsche baru. Ia sering disebut sebagai "Hannibal Lecter of computer crime" oleh media.
Kevin masuk dalam daftar buronan FBI setelah ia meretas sistem federal dan mencuri informasi tentang aktivitas penyadapan. Ia ditangkap di sebuah supermarket (dari semua tempat) dan dijatuhi hukuman penjara selama 51 bulan serta denda sebesar $56.000 sebagai ganti rugi.
Setelah bebas dari penjara pada tahun 1995, Kevin mengubah jalur kariernya. Ia mulai bekerja sebagai jurnalis dan saat ini menjabat sebagai editor kontributor untuk Wired.
Pada tahun 2006, Kevin bahkan membantu penegak hukum mengidentifikasi 744 pelanggar seks di platform MySpace.
4. Anonymous
Anonymous muncul pertama kali pada tahun 2003 di papan pesan 4chan tanpa menyebutkan nama forum. Anonymous bukanlah individu tunggal, melainkan sekelompok peretas. Siapa pun dapat bertindak atas nama Anonymous.
Anonymous telah terlibat dalam serangan terhadap beberapa target penting, termasuk Amazon, PayPal, Sony, Gereja Baptis Westboro, Gereja Scientology, dan bahkan sejumlah situs web di dark web.
Selain itu, Anonymous juga terlibat dalam serangan terhadap pemerintah Australia, India, Suriah, dan Amerika Serikat.
Aktivitas peretasan Anonymous masih berlanjut hingga saat ini. Sejak tahun 2011, dua kelompok terkait dengan Anonymous muncul, yaitu LulzSec dan AntiSec.
5. Matthew Bevan dan Richard Pryce
Matthew Bevan dan Richard Pryce adalah tim peretas asal Inggris.
Pada tahun 1996, mereka berhasil meretas beberapa jaringan militer, termasuk Pangkalan Angkatan Udara Griffiss, Badan Sistem Informasi Pertahanan, dan Institut Penelitian Atom Korea (KARI).
Matthew Bevan, yang dikenal dengan nama Kuji, dan Richard Pryce, yang dikenal dengan nama Datastream Cowboy, dituduh hampir memicu perang dunia ketiga setelah mereka mengunggah penelitian dari KARI ke sistem militer Amerika.
Matthew Bevan menyatakan bahwa ia bermaksud untuk membuktikan teori konspirasi UFO.